Menjelang akhir tahun, MWC sedang menyelesaikan perhitungan angka-angka yang berkenaan dengan Temu Raya di Indonesia.

“Kami sangat senang dapat melaporkan bahwa pada saat publikasi laporan ini, kami mencapai tujuan finansial yang mencapai titik impas,” kata Chief Operating Officer Jeanette Bissoon.

Ini adalah untuk pertama kalinya MWC menyelenggarakan acara secara hybrid yaitu dengan peserta yang hadir secara langsung dan peserta yang mengikuti secara online. “Ada banyak hal yang tidak diketahui sebelumnya, yang mempersulit penghitungan anggaran yang berkaitan dengan besarnya biaya pendaftaran,” kata Jeanette Bissoon.

“Berkat perencanaan dan pembelanjaan yang hati-hati oleh Panitia Temu Raya, kami dapat menahan pengeluaran, meskipun ada komitmen tambahan satu tahun karena penundaan acara. Total pengeluaran sebesar $285.000 lebih kecil dari yang dianggarkan. Penghematan ini dapat dipakai untuk menutupi kekurangan pendapatan,” kata Jeanette Bissoon.

Hasil bersih dari perbedaan dalam pendapatan dan pengeluaran, bersama dengan transfer sebesar $100.000 dari pendapatan umum yang telah dianggarkan, menghasilkan posisi impas seperti yang kami harapkan.

“Kami juga berterima kasih kepada setiap orang yang telah hadir dalam Temu Raya ini secara langsung,” kata Chief International Events Officer Liesa Unger. “Kami berterima kasih kepada mereka yang bergabung mengikuti Temu Raya secara online, baik di rumah masing-masing di depan komputernya atau mengikuti bersama-sama dengan orang lain di gereja lokal, karena acara ini diselenggarakan secara hybrid. Kami berterima kasih kepada saudara-saudari kami di Indonesia yang menghadiri sebagian dari acara di Salatiga, Semarang atau di salah satu lokasi gereja satelit. Kami yakin bahwa Roh Tuhan bergerak di antara kita dan doa kami agar berkat yang kita terima dalam Temu Raya ini akan membawa kita semakin maju.

Lihat grafik di bawah ini untuk melihat pendapatan dan pengeluaran.

Revenues 

*(A positive Assembly 17 balance will be credited toward Assembly 18.)